Table of Contents

Saturday, November 12, 2016

Is There A God? - Apakah Tuhan Itu Ada?



Before looking at the main question this brief booklet seeks to answer, which is : “Is there a true religion?” It is necessary to consider the source of such a religion, if it should exist. Therefore, assuming that we seek divine religion rather than a manmade one, the first question to be answered is: “Is there a God? The variety and complexity of the intricate systems which constitute the fabric of both human beings and the world in which they exist indicate that there must have been a Supreme Being who created them. Design indicates a designer. When human beings notice footprints on a beach, they immediately  conclude that human feet left those impressions in the sand some time recently, even though they did not see it occur. People would not normally imagine that the waves from the sea settled in the sand and coincidentally produced depressions looking exactly like human footprints. Therefore, it is both illogical and unreasonable to claim that God does not exist.

Sebelum melihat kepertanyaan utama, buku singkat ini berusaha menjawab, yang mana : "Apakah ada agama yang sebenarnya?" Hal ini diperlukan untuk mempertimbangkan sumber agama tersebut, jika itu harus ada. Oleh karena itu, dengan berasumsi bahwa kita mencari agama ilahi daripada agama buatan manusia, pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah: “Apakah Tuhan itu ada? Berbagai sistem yang bervariasi dan rumit yang merupakan struktur dari manusia dan dunia yang mana mereka ada menunjukkan bahwa pasti ada Sang Maha tinggi yang menciptakan mereka. Desain menunjukkan sang perancang.  Ketika manusia melihat jejak kaki di pantai, mereka segera menyimpulkan bahwa kaki manusia meninggalkan jejak di pasir dalam waktu bersamaan, meskipun mereka tidak melihat kejadian tersebut. Orang biasanya tidak akan mengira bahwa gelombang air laut mengendap di dalam pasir dan secara kebetulan membuat cekungan yang terlihat persis seperti jejak kaki manusia. Oleh karena itu, tidak logis dan tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa Tuhan itu tidak ada.

Throughout the ages, however, there has been a minority among humans who have denied the existence of God. In their opinion, matter is eternal, and humankind is merely a chance product of accidental combinations of its elements. Consequently, the question “Is there a true religion?” is completely irrelevent to them simply because there was no God to create it. And according to them, there is absolutely no purpose for existence since everything is a product of one big cosmic accident. Nevertheless, the vast majority of humankind over the ages has believed and continues to believe in the existence of a Supreme Being who created this world for a purpose. For those of intelligence it was and still is important to know about the Creator, the purpose for which He created human beings, and the religion in which this is correctly taught.

Selama berabad-abad, meskipun demikian, telah terjadi minoritas di antara manusia yang telah menyangkal keberadaan Tuhan. Bagi mereka, permasalahan yang kekal, dan manusia hanyalah sebuah produk yang elemen-elemennya terkombinasi tanpa sengaja. Oleh karena itu, pertanyaan "Apakah ada agama yang benar?" sama sekali tidak relevan untuk mereka hanya karena tidak adanya Tuhan untuk menciptakannya. Dan menurut mereka, keberadaan Tuhan sama sekali tidak ada tujuannya karena semuanya adalah manusia dan dunia ini adalah produk dari satu kecelakaan kosmik yang besar. Namun demikian, sebagian besar umat manusia selama berabad-abad tahun telah percaya dan terus percaya pada eksistensi Wujud Agung yang menciptakan dunia ini untuk suatu tujuan. Bagi akal adalah hal yang masih sangat penting untuk mengetahui tentang Sang Pencipta, apa tujuan Dia menciptakan manusia, dan dia agama yang mana hal ini benar diajarkan.

Despite the relatively recent spread of atheistic beliefs in capitalist and communist countries, statistics continue to show that most people believe in God. Reader’s Digest recently reported a survey that was conducted in no less than fourteen countries in Europe in regard to their belief in God.  The finding show that seven out of every ten Europeans believe in the existence of God. They found that 97% of the people of Poland, formerly a communist country, affirmed His existence. Suprisingly, the people of Russia, the birthplace of Communism, reported that 87% of their population believes that God exists. Furthermore, contrary to popular belief, according to polis surveying scientists specializing in astronomy, geology, and other natural sciences, it was revealed that the majority of scientists acknowledge the existence of the Creator.

Meskipun penyebaran keyakinan ateisis yang relatif baru di negara-negara kapitalis dan komunis, secara statistik terus menunjukkan bahwa kebanyakan orang percaya pada Tuhan. Readers Digest baru-baru ini melaporkan sebuah survei yang dilakukan di tidak kurang dari empat belas negara di Eropa dalam hal keyakinan mereka pada Tuhan. Temuan  ini menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh orang Eropa percaya pada keberadaan Tuhan. Mereka menemukan bahwa 97% orang-orang Polandia, sebelumnya negara komunis, mengakui keberadaan-Nya. Anehnya, orang-orang Rusia, tempat kelahiran komunisme, dilaporkan bahwa 87% dari populasi mereka percaya bahwa Tuhan itu ada. Selanjutnya, berlawanan dengan kepercayaan umum, menurut polis survei ilmuwan yang mengkhususkan diri dalam bidang astronomi, geologi, dan ilmu-ilmu alam lainnya, terungkap bahwa mayoritas ilmuwan mengakui keberadaan Sang Pencipta.

Source - Sumber :
*  Is There A True Religion?, Dr. A. A. Bilal Phillips,Nov 2010, Pages 5, 6, 7.
·        * Translator : Lea Sihombing

No comments :

Post a Comment