Before looking at the main question this
brief booklet seeks to answer, which is : “Is there a true religion?” It is
necessary to consider the source of such a religion, if it should exist.
Therefore, assuming that we seek divine religion rather than a manmade one, the
first question to be answered is: “Is there a God? The variety and complexity
of the intricate systems which constitute the fabric of both human beings and
the world in which they exist indicate that there must have been a Supreme
Being who created them. Design indicates a designer. When human beings notice
footprints on a beach, they immediately
conclude that human feet left those impressions in the sand some time
recently, even though they did not see it occur. People would not normally
imagine that the waves from the sea settled in the sand and coincidentally
produced depressions looking exactly like human footprints. Therefore, it is
both illogical and unreasonable to claim that God does not exist.
Sebelum melihat kepertanyaan
utama, buku singkat ini berusaha menjawab, yang mana : "Apakah ada agama
yang sebenarnya?" Hal ini diperlukan untuk mempertimbangkan sumber agama
tersebut, jika itu harus ada. Oleh karena itu, dengan berasumsi bahwa kita
mencari agama ilahi daripada agama buatan manusia, pertanyaan pertama yang
harus dijawab adalah: “Apakah Tuhan itu ada? Berbagai sistem yang bervariasi
dan rumit yang merupakan struktur dari manusia dan dunia yang mana mereka ada
menunjukkan bahwa pasti ada Sang Maha tinggi yang menciptakan mereka. Desain
menunjukkan sang perancang. Ketika
manusia melihat jejak kaki di pantai, mereka segera menyimpulkan bahwa kaki
manusia meninggalkan jejak di pasir dalam waktu bersamaan, meskipun mereka
tidak melihat kejadian tersebut. Orang biasanya tidak akan mengira bahwa
gelombang air laut mengendap di dalam pasir dan secara kebetulan membuat
cekungan yang terlihat persis seperti jejak kaki manusia. Oleh karena itu, tidak
logis dan tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa Tuhan itu tidak ada.
Throughout the ages, however, there has
been a minority among humans who have denied the existence of God. In their
opinion, matter is eternal, and humankind is merely a chance product of
accidental combinations of its elements. Consequently, the question “Is there a
true religion?” is completely irrelevent to them simply because there was no
God to create it. And according to them, there is absolutely no purpose for
existence since everything is a product of one big cosmic accident. Nevertheless,
the vast majority of humankind over the ages has believed and continues to
believe in the existence of a Supreme Being who created this world for a
purpose. For those of intelligence it was and still is important to know about
the Creator, the purpose for which He created human beings, and the religion in
which this is correctly taught.
Selama berabad-abad, meskipun
demikian, telah terjadi minoritas di antara manusia yang telah menyangkal
keberadaan Tuhan. Bagi mereka, permasalahan yang kekal, dan manusia hanyalah
sebuah produk yang elemen-elemennya terkombinasi tanpa sengaja. Oleh karena itu,
pertanyaan "Apakah ada agama yang benar?" sama sekali tidak relevan
untuk mereka hanya karena tidak adanya Tuhan untuk menciptakannya. Dan menurut
mereka, keberadaan Tuhan sama sekali tidak ada tujuannya karena semuanya adalah
manusia dan dunia ini adalah produk dari satu kecelakaan kosmik yang besar. Namun
demikian, sebagian besar umat manusia selama berabad-abad tahun telah percaya
dan terus percaya pada eksistensi Wujud Agung yang menciptakan dunia ini untuk
suatu tujuan. Bagi akal adalah hal yang masih sangat penting untuk mengetahui
tentang Sang Pencipta, apa tujuan Dia menciptakan manusia, dan dia agama yang mana
hal ini benar diajarkan.
Despite the relatively recent spread of
atheistic beliefs in capitalist and communist countries, statistics continue to
show that most people believe in God. Reader’s Digest recently reported a
survey that was conducted in no less than fourteen countries in Europe in
regard to their belief in God. The
finding show that seven out of every ten Europeans believe in the existence of
God. They found that 97% of the people of Poland, formerly a communist country,
affirmed His existence. Suprisingly, the people of Russia, the birthplace of
Communism, reported that 87% of their population believes that God exists.
Furthermore, contrary to popular belief, according to polis surveying scientists
specializing in astronomy, geology, and other natural sciences, it was revealed
that the majority of scientists acknowledge the existence of the Creator.
Meskipun penyebaran keyakinan
ateisis yang relatif baru di negara-negara kapitalis dan komunis, secara statistik
terus menunjukkan bahwa kebanyakan orang percaya pada Tuhan. Readers Digest
baru-baru ini melaporkan sebuah survei yang dilakukan di tidak kurang dari
empat belas negara di Eropa dalam hal keyakinan mereka pada Tuhan. Temuan ini menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh orang
Eropa percaya pada keberadaan Tuhan. Mereka menemukan bahwa 97% orang-orang
Polandia, sebelumnya negara komunis, mengakui keberadaan-Nya. Anehnya,
orang-orang Rusia, tempat kelahiran komunisme, dilaporkan bahwa 87% dari
populasi mereka percaya bahwa Tuhan itu ada. Selanjutnya, berlawanan dengan
kepercayaan umum, menurut polis survei ilmuwan yang mengkhususkan diri dalam bidang
astronomi, geologi, dan ilmu-ilmu alam lainnya, terungkap bahwa mayoritas
ilmuwan mengakui keberadaan Sang Pencipta.
Source - Sumber
:
* Is There A True Religion?, Dr. A. A.
Bilal Phillips,Nov 2010, Pages 5, 6, 7.
· * Translator : Lea Sihombing
No comments :
Post a Comment